Menelusuri jejak penyidikan kriminal laut di Indonesia memang tidaklah mudah. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak seperti kepolisian, kejaksaan, dan bahkan Badan Keamanan Laut (Bakamla). Namun, upaya ini sangat penting untuk menangani kasus-kasus kriminal yang terjadi di perairan Indonesia.
Menurut Kombes Pol. Drs. Arman Achdiat, Kepala Subdit Penyelidikan dan Penyidikan Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, “Penyidikan kriminal laut membutuhkan kerjasama yang baik antara lembaga terkait. Kita harus saling mendukung untuk bisa mengungkap kasus-kasus ini.”
Salah satu kasus kriminal laut yang pernah diungkap adalah kasus penyelundupan narkoba menggunakan kapal-kapal ikan. Menurut Kepala Bagian Penindakan dan Penyidikan BNNP Jawa Timur, AKBP Puguh Santoso, “Kami berhasil menangkap pelaku karena adanya kerjasama yang baik antara BNN dan kepolisian laut.”
Namun, menelusuri jejak penyidikan kriminal laut juga memiliki tantangan tersendiri. Kapten Laut (P) Andi Fadly, Kepala Bakamla Wilayah Timur, mengatakan, “Keterbatasan sumber daya dan alat menjadi salah satu hambatan utama dalam melakukan penyidikan kriminal laut. Kami berharap dapat memperoleh dukungan lebih untuk meningkatkan kemampuan dalam menangani kasus-kasus ini.”
Meskipun demikian, upaya menelusuri jejak penyidikan kriminal laut tetap harus terus dilakukan. Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI), Prigi Arisandi, “Kasus-kasus kriminal laut seperti illegal fishing dan penyelundupan narkoba harus ditangani secara serius. Kita tidak boleh lengah dalam melindungi sumber daya laut yang ada di Indonesia.”
Dengan adanya kerjasama yang baik antara berbagai pihak terkait, diharapkan kasus-kasus kriminal laut di Indonesia dapat terus diungkap dan pelakunya dapat diadili sesuai dengan hukum yang berlaku. Menelusuri jejak penyidikan kriminal laut memang tidak mudah, namun dengan tekad dan komitmen yang kuat, hal ini bukanlah hal yang tidak mungkin untuk dilakukan.